REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, Sanaullah, mengharapkan hubungan antara Pakistan dan Indonesia akan semakin kuat pada masa yang akan datang. "Kami berharap hubungan yang sudah terjalin sejak awal kemerdekaan Indonesia semakin kuat dan terus ditingkatkan," ujar Dubes Sanaullah dalam acara "National Day" ke-72 di Jakarta, Rabu (28/3) malam.
Hubungan antara Indonesia dan Pakistan, kata dia, sejak awal kemerdekaan Indonesia. Pada kala itu, sebanyak 600 tentara Pakistan datang ke Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, Presiden Indonesia yang pertama Soekarno sangat berperan pada masa-masa awal hubungan kedua negara itu.
"Saat ini, hubungan kedua negara semakin kuat dengan penandatanganan Preferential Trade Agreement yang akan berlanjut ke Free Trade Agreement," katanya. Sanaullah mengatakan bahwa perekonomian Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini membuat beberapa investor yang berasal dari Pakistan menanamkan modalnya di Indonesia.
Menurut dia, Indonesia mempunyai prospek yang sangat bagus ke depannya. "Tanpa Indonesia, ASEAN pun tidak akan menjadi efektif," katanya. Pada tahun ini, nilai perdagangan antara Indonesia dan Pakistan ditargetkan 2,5 miliar dolar AS, naik dari tahun lalu yang hanya 1,2 miliar dolar AS.
"Investor Pakistan menilai Indonesia adalah tempat yang aman untuk investasi dan terorganisasi," ujarnya.
Ekspor Indonesia ke Pakistan, antara lain batu bara, briket, kacang-kacangan, minyak sawit dan turunannya, serta kertas untuk percetakan.
Sementara impor Indonesia dari Pakistan, yakni kapas, kapas tenun pabrikan, tekstil, kulit, dan benang kapas.
Pakistan pun, lanjut dia, akan berubah menjadi lebih baik, bergerak maju, dan bekerja sama dengan dunia internasional untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas dunia.