REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Gubernur Bali Made Mangku Pastika ingin menurunkan tingkat kemiskinan di Pulau Dewata dari 4,5 persen menjadi satu persen.
"Itu cita-cita saya. Oleh karena itu, Pemprov Bali harus dapat meningkatkan pendapatan daerah dan mengurangi pengeluaran," katanya, saat membuka Forum Perencanaan Pendapatan Daerah Provinsi Bali 2013 di Baturiti, Kabupaten Tabanan, Rabu (28/3).
Ia menyampaikan pentingnya mengurangi pengeluaran daerah dan dibarengi dengan peningkatan pendapatan karena dengan demikian Pemprov Bali akan memiliki tabungan yang nantinya dapat diinvestasikan lagi, sehingga aman secara finansial dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita pun harus memiliki jiwa kewirausahaan dan kerja keras dalam upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," ujarnya. Namun, Gubernur Pastika menekankan dalam upaya pengembangan potensi dan sumber sumber pendapatan daerah seyogyanya disesuaikan dengan kewenangan dan perundangan-undangan yang berlaku.
"Target yang ditetapkan harus lebih cermat, mengacu pada realitas, bukan pada estimasi belaka sehingga target tidak tercapai," katanya.
Mantan Kapolda Bali ini menambahkan, meningkatnya PAD juga menjadi cerminan kemandirian suatu daerah di dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
"PAD Provinsi Bali hingga saat ini telah memberi kontribusi yang signifikan dalam pembiaayaan APBD Provinsi. Dari tahun 2007-2011, rata-rata mencapai angka 62,42 persen," pungkasnya.