REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal (SPM) untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum agar memiliki pengetahuan dalam menghindari risiko berinvestasi. "Sekolah Pasar Modal di cita-citakan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam berinvestasi, sehingga investor memiliki pengetahuan yang memadai agar dapat menghindari risiko rugi," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito dalam sambutan pembukaan SPM ke-VII.
Ia menambahkan, pelaksanaan SPM juga dalam rangka meningkatkan jumlah investor pasar modal Indonesia serta memberikan informasi yang menyeluruh tentang dunia investasi.
Dalam penyelenggaraan SPM itu, BEI bekerja sama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Selain itu, beberapa Perusahaan Sekuritas turut menjadi mitra di antaranya CIMB Securities, eTrading Securities, Indo Premier Securities, Bahana Securities, Profindo Securities, dan Kresna Graha Sekurindo.
Ito mengatakan, untung atau rugi akan dapat dialami dalam berinvestasi, termasuk juga di pasar modal. Untung dan rugi yang dicapai oleh seorang investor sangat bergantung pada bagaimana investasi itu dikelola.
"Oleh karena itu, lanjut dia, penting bagi seorang investor untuk memiliki pengetahuan yang memadai agar dapat menghindari risiko loss itu," ujar dia.
Dengan adanya SPM untuk masyarakat umum, ia mengharapkan agar investor yang paling awam sekalipun dapat memahami pentingnya berinvestasi, mengenal saham sebagai alat investasi yang ideal, memahami kendala-kendala yang sering dialami oleh investor awam.
Selain itu, dikatakan Ito, agar investor juga dapat mengenal istilah-istilah umum yang sering digunakan dalam pasar modal, serta memiliki informasi yang menunjang untuk menjadi seorang investor yang sukses.
"Program SPM BEI tidak hanya ditujukan kepada para profesional, namun juga ibu rumah tangga, pensiunan, mahasiswa, pelajar, dan kelompok masyarakat lainnya agar pemahaman masyarakat tentang pasar modal dapat merata di seluruh kalangan," ucap dia.
Ia memaparkan, SPM dilaksanakan di Jakarta dan Surabaya mulai 28 Maret 2012. SPM telah diadakan sejak tahun 2006 dan merupakan bagian dari rangkaian sosialisasi dan edukasi pasar modal yang juga diharapkan dapat mempersiapkan para pesertanya untuk menjadi investor berkualitas di pasar modal Indonesia. "Selain itu, BEI juga membuka Kelas Syariah yang diadakan khusus di Jakarta," kata Ito menambahkan.
Selain SPM, BEI juga memiliki berbagai program sosialisasi dan edukasi lainnya, di antaranya Temu Investor, Forum Calon Investor, Business Gathering, Investor Day dan Investor Summit. "Melalui rangkaian program sosialisasi dan edukasi yang berkelanjutan, BEI ingin mengubah 'mindset' masyarakat Indonesia agar tidak hanya memiliki 'saving account' di perbankan, namun juga memiliki 'investment account' di masa depan," ucapnya.