Rabu 28 Mar 2012 14:55 WIB

Akibat Demo, Sopir Angkot Merugi

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Hafidz Muftisany
Angkot (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Angkot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PRIOK - Aksi demonstrasi buruh terkait penolakan kenaikan harga BBM di pos 9 Tanjung Priok berdampak pada kerugian para sopir angkutan. Saat Republika meninjau Terminal Tanjung Priok, para sopir menyampaikan adanya penurunan pendapatan akibat demonstrasi.

John (57) sopir Metromini jurusan Tanjung Priok - Cilincing menyampaikan akibat demonstrasi, dirinya hanya narik sampai pukul 09.00 WIB. "Saya cuma narik sampai jam sembilan, cuma dapat 20 ribu," Ujar John, Rabu (28/3).

Senada dengan John, Rasidi (50) juga merasakan hal yang sama. Meski ia narik sampai malam hari, tetap saja penumpang sepi. "Pendapatan menurun 50 persen dari biasanya," kata Rasidi.

Selain berdampak pada angkutan lokal, aksi demo berdampak pada angkutan antar provinsi. Bus Arimbi tujuan Merak yang dikemudikan oleh Waceng (60) sepi penumpang. Waceng mengatakan busnya hanya membawa penumpang 10 orang dari merak, padahal biasanya bisa mencapai 40 penumpang. "Meski jalanan ga macet, tapi penumpang sepi, bisa setoran saja sudah bagus," kata Waceng saat ditemui di Terminal Tanjung Priok, Rabu(28/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement