Rabu 28 Mar 2012 12:02 WIB

Demokrat: Demo Jangan Anarkis

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Hafidz Muftisany
Kericuhan terjadi saat demosntrasi berbagai elemen mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gambir, Jakarta, Selasa (27/3). Selain menimbulkan banyak korban luka, akibat dari kericuhan demosntrasi tersebut 15 orang pengunjuk rasa ditaha
Foto: Republika/Aditya
Kericuhan terjadi saat demosntrasi berbagai elemen mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Gambir, Jakarta, Selasa (27/3). Selain menimbulkan banyak korban luka, akibat dari kericuhan demosntrasi tersebut 15 orang pengunjuk rasa ditaha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron berharap, aksi unjuk rasa yang diprovokasi salah satu partai politik diharapkan tidak anarkis dan menimbulkan keresahan di masyarakat. ''Saya bukan anti demonstrasi, karena demonstrasi merupakan bagian proses penyampaian aspirasi,'' katanya kepada wartawan, Rabu (28/3).

Menurutnya, jangan sampai demonstrasi mengarah ke hasutan, fitnah dan keluar dari rambu-rambu kepatutan dan bahkan menuju anarkis. Jika begitu, maka tidak ada jalan lain, aparat penegak hukum harus mengambil sikap yang tegas dan memproses pihak yang memprovokasi.

Alasannya, tindakan hukum merupakan bagian dari melindungi masyarakat, bangsa dan negara. ''Ketika kita merasa punya hak, maka ada kewajiban yang melekat pada diri kita. Berjuanglah secara proporsional, letakanlah kepentingan partai ketika ada kepentingan negara,'' jelas anggota Komisi IV DPR tersebut.

Kepada masyarakat, ia pun meminta agar tidak terprovokasi kepentingan tertentu. Pasalnya, keputusan pemerintah menyesuaikan harga BBM berdasar pada pertimbangan dan kepentingan perekonomian nasional, rakyat, bangsa dan negara.

''Sepertinya rencana kenaikan BBM dianggapnya kiamat, tamat dan akhir dari kehidupan bumi ini, sehingga BBM tidak boleh naik dan rakyat diprovokasi.''

Ia pun mendorong agar partai politik sebagai penyalur aspirasi yang untuk membawa perjuanganya ke DPR. Yaitu, memanfaatkan kemampuan anggota parlemennya untuk berargumentasi secara cerdas di DPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement