Rabu 28 Mar 2012 11:25 WIB

Inilah Kronologis Kekerasan Wartawan oleh Aparat

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hafidz Muftisany
Polisi mengamankan demonstran yang terlibat aksi bentrok dengan aparat kemananan saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Polisi mengamankan demonstran yang terlibat aksi bentrok dengan aparat kemananan saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua orang wartawan televisi mendapatkan kekerasan dari aparat ketika melakukan peliputan aksi mahasiswa menolak kenaikan BBM di kawasan Istana Negara dan Pejambon, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

Kronologisnya, sekitar pukul 16.30 WIB, ketika pengunjuk rasa berusaha mendekati Istana Negara aparat keamanan berusaha menahannya. Hartanto, jurnalis TVOne mengambil gambar unjuk rasa itu. Meski memakai seragam dan atribut yang jelas sebagai wartawan TVOne, Hartanto didorong secara membabi buta oleh seorang oknum Brimob hingga terjatuh.

Oknum Brimob ini juga melakukan tindakan tidak terpuji dengan melakukan intimidasi dan merampas kaset hasil liputan milik Hartanto. Hingga rilis ini dibuat, keberadaan kaset hasil liputan jurnalisitik tim TVOne ini masih belum jelas.

Kekerasan juga dialami jurnalis Global TV Riris Budi Setiawan yang tengah meliput aksi unjuk rasa di sekitar Pejambon, Jakarta Pusat. ”Saya sedang merekam mahasiswa yang ditangkap dan dipukuli aparat. Saat saya mengangkat kamera, seorang oknum aparat mendorong saya dengan kasar hingga terjatuh,” kata Riris. Akibatnya kamera Riris mengalami kerusakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement