Selasa 27 Mar 2012 22:22 WIB

Kadin: Kerugian Akibat Demo Belum Bisa Dihitung

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Chairul Akhmad
Kepolisian bersiap memukul mundur demonstran saat kericuhan terjadi dalam demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Kepolisian bersiap memukul mundur demonstran saat kericuhan terjadi dalam demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dampak demontrasi belum bisa dievaluasi kerugiannya. Menurut WKU Bidang UMKM, Koperasi dan Industri Kreatif Kadin, Budyarto Linggowiyono, kerugian akibat demonstrasi baru bisa dirasakan jika demonstrasi berlangsung selama beberapa hari mendatang.

Sejauh ini, jika demonstrasi dilakukan di pusat kota, ia perkirakan tidak banyak mengganggu perekonomian di sektor UMKM. “Demonya kan nggak di Glodok,” ujarnya saat dihubungi, Selasa (27/3).

Namun, ia mengungkapkan secara mobilitas hal itu cukup mengganggu perekonomian. Informasi demonstrasi membuat beberapa orang enggan pergi ke kantor. Ia berharap demontrasi tidak berlanjut lama, apalagi jika harus berdemo di tempat umum seperti bandara.

Dalam jangka panjang, kata Budy, demonstrasi bisa mengakibatkan tertundanya sejumlah investasi. Tertundanya investasi bukan semata-mata disebabkan naiknya harga BBM, tapi bisa mengakibatkan kenaikan biaya produksi.

Demonstrasi yang terus menerus menyebabkan investor perlu memerhatikan segi keamanan dan stabilitas politik. Unjuk rasa mencitrakan Indonesia bukan negara yang aman untuk berinvestasi. “Mereka akan lihat, setelah sebulan dua bulan, apakah situasi bisa dilakukan recovery sehingga kembali normal,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement