REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Maraknya kasus perzinaan atau berhubungan intim bukan dengan pasangan sah melalui pernikahan, disebut sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Ramli Rasyid sebagai biang keladi penyebaran virus HIV/AIDS.
"Berhubungan intim bukan dengan pasangan sahnya (zina) atau yang kita kenal dengan sebutan seks bebas adalah penyebab utama penyebaran virus mematikan itu dan diperlukan dukungan dari seluruh komponen masyarakat untuk memutuskan mata rantai penularannya," kata Ramli pada sosialisasi lintas sektoral dalam rangka penanggulangan penyakit HIV/AIDS di Banda Aceh, Selasa (27/3).
Meski Aceh telah memberlakukan hukum syariat Islam, namun jumlah penderita HIV/AIDS setiap tahun mengalami peningkatan. "Sebenarnya bagi umat Islam di dalam Alquran telah diingatkan agar tidak mendekati perbuatan zina, begitu juga dengan ajaran agama lainnya," jelas Ramli.
Dikatakannya, Pemerintah Kota Banda Aceh terus berupaya menyosialisasikan dan mengimbau warga untuk mewaspadai penyebaran virus HIV-AIDS itu. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan sejak 2006 lalu, penderita HIV/AIDS di Provinsi Aceh tidak pernah menunjukkan penurunan. Bahkan pada 2011 lalu dari delapan kasus meningkat hingga 112 kasus di 23 kabupaten/kota.
"Kalau di Banda Aceh tahun lalu tercatat lima kasus, namun kita terus berupaya agar masalah penyakit itu bisa teratasi ditahun-tahun mendatang," tuntas dia.
Ia juga berharap peran ulama dan tokoh masyarakat untuk terus melakukan kampanye melawan penyebaran virus HIV/AIDS tersebut apalagi penderita HIV/AIDS sangat sulit terdeteksi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
