Selasa 27 Mar 2012 19:36 WIB

34 Pengunjuk Rasa Dibawa ke Mapolda Metro Jaya

Rep: Asep Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Kericuhan pecah saat mahasiswa menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Kericuhan pecah saat mahasiswa menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 34 orang pengunjuk rasa dibawa ke Mapolda Metro Jaya, Selasa (27/3) pukul 18.40 WIB. Mereka yang ditangkap aparat kepolisian adalah pengunjuk rasa yang terlibat bentrokan dengan petugas polisi di daerah sekitar Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Mereka diturunkan dari mobil tahanan polisi di depan Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum). Mereka menuju ruang pemeriksaan di Subdit Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sebagian besar dari mereka tidakk mengenakan jaket almamater. Hanya tiga orang dari mereka yang mengenakan jaket warna biru tua.

Sejumlah pengunjuk rasa tersebut terlihat dikawal puluhan petugas kepolisian yang turut mengantar pengunjuk rasa ke Mapolda Metro Jaya. Di antara petugas kepolisian yang mengawal, sekitar lima anggota polisi terlihat membawa sejumlah barang bukti dalam plastik besar.

Di dalam plastik itu terdapat puluhan batu dan lima bom molotov utuh beserta pecahannya. Selain itu, ada juga sejumlah bendera almamater, toa untuk berorasi, dan ban kendaraan bermotor. Mereka dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk dimintai penjelasan ihwal bentrokan yang terjadi di sekitar Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. "Ya, mereka akan diperiksa," ujar salah seorang petugas kepolisian yang mengawal pengunjuk rasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement