Selasa 27 Mar 2012 18:06 WIB

Unjuk Rasa di Jakarta Sebagian Besar Sudah Selesai

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hafidz Muftisany
Pengendara motor harus berbalik arah karena terjebak aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dekat Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Esthi Maharani
Pengendara motor harus berbalik arah karena terjebak aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dekat Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM yang terjadi di sejumlah lokasi di Jakarta telah selesai. Hingga pukul 17.30 WIB, gelaran aksi yang terjadi di Jakarta hanya terjadi di sekitar Stasiun Gambir, Jakarta Pusat.

Petugas Traffic Management Center (TMC), Aiptu Kasno, menjelaskan, gelaran aksi yang sempat terjadi di Gedung DPR/MPR RI, Bundaran HI dan Istana Negara terpantau telah selesai dilaksanakan. Kondisi saat ini di tiga lokasi tersebut, menurut Kasno, telah lengang dari kepadatan massa.

Hal itu, tutur Kasno, berbanding lurus dengan arus lalu lintas yang ada di ruas jalan sekitar lokasi aksi itu. Sejumlah ruas jalan di sana, ujar Kasno, terpantau ramai lancar dan tidak ada antrean kendaraan bermotor yang berarti.

Sejumlah ruas jalan yang sempat dialihkan karena aksi unjuk rasa, ungkap Kasno, juga telah dapat dilalui kendaraan bermotor. Akses jalan seperti Medan Merdeka Barat dan Harmoni menuju Thamrin yang sebelumnya ditutup telah kembali dibuka dan dapat menampung kembali kendaraan bermotor.

 

Satu-satunya pengalihan arus yang terjadi hingga sore ini, ujar Kasno, adalah di ruas Jalan Medan Merdeka Timur ke arah Jalan Perwira. Pengalihan itu merupakan imbas dari aksi unjuk rasa yang masih digelar sekelompok massa di sana.

"Kepada seluruh pengguna jalan, sebaiknya menghindari ruas jalan itu dan mengambil jalan alternatif ke arah Jalan Perwira melalui Jalan Keselamatan, Jakarta Pusat," tutur Kasno kepada Republika.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement