REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP Bidang Kesehatan PDIP, Ribka Tjiptaning dan Wasekjen DPP PDIP Hasto Ristianto melakukan siaran di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI), yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Kita dikasih waktu selama 20 menit untuk melakukan siaran terkait penolakan rencana kenaikan harga BBM," kata Ribka disela-sela aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/'3).

Dirinya berharap RRI sebagai lembaga penyiaran publik masih tetap objektif. Menurut dia, pihaknya melakukan aksi unjuk rasa di Istana Merdeka karena istana merupakan simbol negara.

"Meski pak SBY tidak berada di tempat, kami tetap melakukan aksi di Istana. Istana Merdeka merupakan lambang negara," kata Ribka.

Aksi yang dilakukan oleh ribuan pengunjuk rasa dari kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hizbut Tahrir, PKNU dan PBB itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.

Aparat kepolisian yang terdiri dari dalmas dan pasukan antihuru hara dari Polsek Jakarta Pusat dan Polda Metro Jaya telah bersiaga di depan Istana Merdeka untuk melakukan pengamanan aksi tersebut.

Tak hanya itu, di depan Istana Merdeka, tepat di Jalan Medan Merdeka Utara juga dipasang kawat berduri untuk menghalau pengunjuk rasa. Sejumlah pasukan pengamanan presiden (Paspampres) juga telah bersiaga di dalam pagar Istana yang merupakan daerah objek vital di Jakarta. Dua unit 'water canon' juga telah disiapkan di depan istana.

Ikuti Whatsapp Channel Republika