REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selasa (27/3) ini merupakan salah satu puncak aksi unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Di tengah hiruk pikuk unjuk rasa, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mendapat ancaman teror bom.
"LBH Jakarta mendapat ancaman bom pada kira-kira pukul 10.00 WIB," sebut LBH Jakarta melalui akun Twitter @LBH_Jakarta pada Selasa (27/3).
Akun Twitter itu juga mengatakan teror adanya bom di LBH Jakarta ini merupakan bentuk teror terhadap gerakan rakyat. Saat ini pihak LBH Jakarta sudah melakukan evakuasi terhadap orang-orang yang berada di dalam gedung LBH Jakarta.
"Kami sudah melapor polisi dan Gegana sejak pukul 11 kurang tadi. Belum ada tanda-tanda polisi dan Gegana datang," ujar LBH Jakarta lagi.
Sementara Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan pihaknya telah menerima laporan adanya ancaman bom. Saat ini polisi sedang menuju LBH Jakarta untuk mengecek kebenaran ancaman tersebut.
"Kita akan cek apakah informasi ada bom di sana (LBJ Jakarta) benar atau tidak," ujarnya kepada Republika.
Hal senada dikatakan Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution. "Akan dicek ke PMJ (Polda Metro Jaya) dulu," tukas mantan Kepala Densus 88 ini.