REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gempa tektonik berkekuatan 5,2 Skala Richter mengguncang Kabupaten Seram Bagian Timur dan sekitarnya di Provinsi Maluku, Selasa pagi, sekitar pukul 06.02 WIT. Namun gempa ini tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.
Kepala Stasiun Geofisika Ambon Benny Sipolo, di Ambon, Selasa, mengatakan berdasarkan pemantauan dan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seram Bagian Timur, gempa tersebut berpusat di 3.95 lintang selatan - 130.32 bujur timur.
Ia mengatakan, gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami karena kedalamannya sekitar 27 kilometer di bawah permukaan laut. Guncangan gempa juga tidak begitu dirasakan warga Seram Bagian Timur karena jaraknya 72 kilometer arah barat daya kabupaten tersebut.
Benny memastikan pemantauan intensif dilakukan untuk mengantisipasi gempa susulan maupun gempa di daerah lainnya di Maluku. "Maluku termasuk daerah rawan gempa di Indonesia sehingga pemantauan intensif terus dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
Maluku terakhir diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,0 SR di Kota Ambon pada 20 Maret 2012, sekitar pukul 05.00 WIT, namun tidak menimbulkan kerusakan. Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak pada pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia dan Eurasia.
Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia, bertemu dengan lempeng Pasifik sehingga mengakibatkan patahan yang tidak beraturan. Daerah-daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram dan Buru. Sedangkan pusat patahan di antaranya berada di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat (SBB).