REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Serangkaian aksi penolakan kenaikan harga BBM yang digelar pada Selasa (27/3) ditanggapi serius pihak kepolisian. Keseriusan itu terlihat dalam pemberlakuan Siaga Satu bagi personel kepolisian yang akan mengamankan aksi unjuk rasa esok hari.
Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, pemberlakuan Siaga Satu bukan untuk warga DKI Jakarta melainkan untuk personel kepolisian yang akan mengamankan aksi unjuk rasa. Dengan pemberlakukan tersebut, Rikwanto mengatakan, tidak ada personel kepolisian yang mengajukan perizinan tidak masuk pada esok hari.
Menurut Rikwanto, pemberlakuan Siaga Satu itu dilakukan untuk memastikan jumlah personel kepolisian sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan kesesuaian rencana itu, diharapkan proses pengamanan dan pengawalan terhadap sejumlah peserta aksi dapat berjalan dengan baik.
Sementara itu, terkait perlengkapan yang akan digunakan petugas pengamanan dalam mengawal peserta aksi, Rikwanto menuturkan, mereka hanya akan diperlengkapi dengan tameng dan pentungan. Rikwanto memastikan, tidak ada senjata api yang dibawa dan digunakan saat berhadapan dengan pengunjuk rasa.
Akan tetapi, Rikwanto mengatakan, untuk mengantisipasi potensi kericuhan, polisi juga akan menyiapkan kendaraan Baracuda dan Water Canon. Gas air mata, tutur Rikwanto, juga disiapkan pihak kepolisian dan diberikan kepada sejumlah petugas kepolisian.
"Ketiganya akan digunakan sesuai dengan SOP yang ada," ujar Rikwanto kepada wartawan.