REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) membenarkan adanya 12 ABK dalam kapal feri yang tenggelam di perairan Jepang. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak telah melakukan pengecekan dengan KBRI Tokyo.
“Ferry Masadena yang didalamnya terdapat 10 ABK dan 2 kapten WNI mengalami kebocoran di Pulau Yakushima Jepang Selatan,” katanya, Senin (26/3). Menurutnya, ABK WNI itu dalam keadaan baik dan sedang dibawa ke daratan dengan kapal lain. Sementara dua kapten WNI masih berada di dalam kapal ferry tersebut dan sedang diupayakan ditarik.
Seperti dilansir oleh kantor berita AFP, kapal ferry tenggelam di perairan Jepang, Senin (26/3). Petugas perairan Jepang yang tak disebut namanya mengatakan, sebelum tenggelam, komunikasi dengan kapal sempat terganggu.
“Kami menerima panggilan dari radio,” katanya yang berada di pulau sebelah selatan Yakushima atau sekitara 1.000 km sebelah selatan Tokyo, Jepang.
Insiden ini terjadi saat kapal feri tersebut dibawa dari Onomichi, Hiroshima, Jepang, untuk digunakan di Indonesia. “Belum ada hal detail yang bisa dilaporkan sampai saat ini karena kapal penyelamat sedang menuju ke lokasi kejadian,” katanya lagi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
