REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Pengamanan siaga sepertinya sedang diberlakukan di Medan, Senin (26/3). Berdasarkan pantauan Republika, mulai dari Bandara Internasional Polonia, sejumlah tenda-tenda aparat keamanan berdiri kokoh. Terhitung lebih dari tiga tenda berdiri yang dihuni tidak hanya aparat kepolisian, tapi juga militer.
Menuju pintu luar bandara, sejumlah polisi terlihat bergeromol dengan anjing penjaga. Di sisi pagar luar bandara, sejumlah mobil lapis baja pun tengah terparkir. “Ini upaya untuk mengantisipasi demo BBM,” kata salah satu petugas.
Tak jauh dari luar bandara, sekitar 10-20 meter, sejumlah polisi pun tengah menjaga tempat-tempat pemukiman mewah dan toko-toko perbelanjaan. Pengamanan tak kalah hebat pun terlihat di depan kantor gubernur. Bahkan, kawat berduri sudah terpampang di antara gedung.
Kendati masa pengunjuk rasa belum menunjukkan jumlah masiv, baru hanya satu kelompok masa saja, namun petugas keamanan seperti sudah bersiaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
Menurut keterangan salah satu warga Medan, Andika, rencana demonstrasi besar-besaran memang telah ‘menghantui’. Unjuk rasa itu dilakukan guna menolak kebijakan pemerintah yang berencana akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 1 April nanti. “Medan seperti dikepung polisi,” ungkap Andika.