Sabtu 24 Mar 2012 10:10 WIB

Gawat... Jakarta Terancam Defisit Air Bersih

Warga mengangkut galon berisi air bersih untuk dijual di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Senin (20/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)
Warga mengangkut galon berisi air bersih untuk dijual di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Senin (20/2). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kota Jakarta terancam mengalami krisis air bersih. Hal itu dikarenakan meningkatnya volume kebutuhan masyarakat yang tidak sebanding dengan ketersediaan air di ibu kota.

"Diperkirakan pada 2025 Jakarta akan mengalami defisit 23.720 liter air per detik," kata Ketua Umum Indonesia Water Institute, Firdaus Ali di Jakarta, Sabtu (24/3).

Hal tersebut disampaikannya usai menjadi pembicara dalam acara talkshow 'Ngopi Bareng Sinar Harapan bertajuk Ketersediaan Air dan Ketahanan Pangan'. Dia menjelaskan, pemerintah harus segera mencari sumber-sumber air baru di Jakarta mengingat ketersediaan air saat ini hanya mampu memasok 2,2 persen dari kebutuhan air bersih warganya.

Sementara itu, Vice President Director PT PAM Lyonnaise Jaya, Herawati Prasetyo menambahkan kebutuhan air bersih setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. "Sebagian besar pemenuhan air bagi warga Jakarta diambil dari luar Jakarta," katanya.

Di tempat terpisah Managing Director Corporate Affairs and Communication Asia Pulp and Paper Group (APP) Hendra Gunawan mengatakan sebagai pimpinan kelompok kerja water mandate pihaknya akan melakukan berbagai kegiatan yang terkait dengan penyelamatan air bersih.

"Hari Air sedunia PBB 2012 memiliki tema 'Keamanan Pengadaan Air dan Makanan' dan kita mendukung program tersebut dengan berbagai kegiatan," katanya.

Hal tersebut karena pihaknya menilai buruknya pengelolaan air bisa menghambat pembangunan, membatasi produksi pangan serta berbagai penderitaan dan kerusakan ekonomi dari bencana yang berhubungan dengan air.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement