Jumat 23 Mar 2012 02:37 WIB

Guru Juga Diminta Turut Awasi Jajanan Sekolah

Jajanan sekolah (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Saiful Bahri
Jajanan sekolah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG---Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Indra Ginting mengharapkan guru ikut mengawal keamanan jajanan yang dijual di sekolah khususnya SD untuk mengantisipasi keracunan makanan.

"Jika ditemukan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah tidak higienis dan memakai bahan tidak aman diharapkan guru memberikan sosialisasi kepada penjual tentang bagaimana mengolah makanan sehat," katanya.

Indra mengemukakan hal itu menanggapi kasus keracunan makanan yang menimpa 51 murid SD Negeri 25 Lawang Mandahiling Kabupaten Tanahdatar setelah menyantap jajanan di sekolah pada Senin (19/3).

Menurutnya, kecenderungan yang terjadi selama ini keamanan jajanan di sekolah sering tidak menjadi prioritas, namun ketika telah terjadi keracunan baru semua pihak ribut membahasnya. Ia berharap semua pihak membantu mencegah sebelum terjadi keracunan. Selain itu, guru juga diminta memberikan pemahaman kepada murid tentang jajanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Ia mencontohkan, makanan dengan warna yang mencolok perlu diwaspadai karena diduga mengandung zat pewarna yang tidak sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, kata dia, bakso dan mi juga perlu dipastikan tidak mengandung borak dan formalin yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Ia juga mengharapkan orang tua ikut memberikan pemahaman kepada anaknya tentang jajanan yang sehat dan aman d konsumsi. Sebaiknya orang tua menyiapkan bekal kepada anak dari rumah sehingga mereka tidak membeli jajanan yang keamanannya belum terjamin. "Kepada penjual makanan di sekolah, diharapkan menggunakan bahan yang aman dan memastikan makanan yang dijual diproses secara higienis," ujarnya.

Ia mengingatkan, jangan karena mencari bahan berharga murah mengabaikan keamanan, dan perlu diingat makanan yang dijual akan disantap oleh murid.

Tercatat sejak Februari 2012 terjadi dua kasus keracunan makanan di Sumatera Barat, kasus pertama di Kabupaten Sijunjung setelah warga setempat menyantap sate keliling, dan kedua di SD Negeri 25 Lawang Mandahiling, Kabupaten Tanahdatar, akibat mengomsumsi kacang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement