REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Sampai Rabu (21/3) malam, sekitar 24 jamaah umrah dari Atria Travel and Tours, belum tiba di Tanah Air. Padahal, kata Direktur Utama PT Atria Travel and Tours, Zainal Abidin, seharusnya jamaahnya sudah kembali pada Ahad (18/3). Jamaah tersebut, kata Zainal, semestinya berangkat dari Jeddah pada Sabtu (17/3). “Namun, sampai hari ini mereka belum tiba di Tanah Air,” ujar Zainal, Rabu (21/3) malam.
Pihak maskapai yang membawa jamaah, kata Zainal, tidak bisa memberikan keterangan alasan keterlambatan tersebut. “Karena kondisi ini, yang rugi bukan hanya travel, tapi juga jamaah. Kasihan mereka terlantar di Jeddah karena tidak dapat kepastian penerbangan,” ujarnya.
Zainal menambahkan, pihak maskapai kurang transparan memberikan penjelasan kepada biro perjalanan mengenai alasan penundaan atau keterlambatan tersebut. “Saya berharap, kementerian perhubungan bisa memperhatikan masalah ini. Kalau memang pesawatnya tidak layak terbang, harusnya ada penggantinya,” terangnya.
Sebelumnya dilaporkan, ratusan jamaah asal Aceh, Riau, dan Sumatra Utara, masih tertahan di Bandara Jeddah karena tidak mendapat pesawat untuk menerbangkan mereka ke Tanah Air. Selain itu, gangguan penerbangan juga dialami Batavia Air.
Sejumlah jamaah umrah asal Sumatra, Riau, Pekan Baru, Nusa Tenggara Barat, dan Palembang terlantar di Bandara Soekarno Hatta karena pesawat Batavia Air yang akan mengangkut mereka ke Tanah Suci mengalami gangguan, pada Senin (19/3). Akibatnya, ratusan jamaah itu marah dan mereka meminta pertanggungjawaban maskapai tersebut.