REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM kembali terjadi di halaman gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Rabu (21/3), mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (FH Unsri) menolak kebijakan pemerintah yang akan kenaikan harga BBM.
Dalam aksinya, para demonstran mengusung keranda mayat. Sebagai simbol penolakan, para mahasiswa sempat memotong seekor ayam betina hingga lehernya terputus. Darah ayam pun membasahi teras ruangan rapat paripurna DPRD Sumsel.
“Gerakan ini murni dari kegelisahan mahasiswa dan bukan kepentingan sesaat. Tak bisa dibayangkan jika BBM naik, yang lain pasti naik,” kata Hendriko Presiden Mahasiswa FH Unsri.
Setelah berorasi hampir selama 15 menit para mahasiswa tersebut akhirnya ditemui Arudji Kartawainata anggota DPRD Sumsel dari Komisi II. Anggota Fraksi Partai Demokrat itu berjanji akan menyampaikan aspirasi mahasiswa kepada pemerintah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
