REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Warga Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi Rabu (21/3) pagi dikagetkan dengan penemuan serangga Tomcat. Serangga yang tengah ramai diberitakan media massa ini ditemukan warga di dalam rumah.
Tomcat ditemukan di rumah Ny Lilis Krisnawati (43 tahun), Warga Kampung Aminta Azmali RT 02 RW 08, ketika tengah merayap di sebuah lemari. Diduga binatang tersebut berasal dari lahan kosong di samping rumah, yang banyak ditumbuhi tanaman liar.
"Binatangnya mirip seperti yang ada di televisi," ujar Lilis. Misalnya memiliki kulit yang berwarna oranye dan hitam serta di ujung tubuhnya terdapat bagian seperti penyengat.
Lilis mengungkapkan, tomcat tersebut langsung diamankan ke dalam toples. Pasalnya, warga khawatir disengat atau terkena cairan dalam tubuh Tomcat yang beracun.
Warga akhirnya melaporkan penemuan Tomcat kepada petugas kelurahan dan instansi terkait lainnya. Hewan tersebut akhirnya dibawa petugas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP), Kota Sukabumi.
Menurut Lilis, warga di sekitar rumahnya belum ada yang terkenan gigitan Tomcat. Padahal, kemungkinan besar binatang ini sebelumnya sudah ada di sekitar permukiman warga.
Warga lainnya Faizal Anwar (44) menambahkan, penemuan Tomcat di sekitar permukiman membuat resah masyarakat. Hal ini disebabkan adanya informasi yang menyebutkan Tomcat mengandung racun yang mematikan. Informasi ini diperoleh warga dari pemberitaan di media massa baik cetak maupun elektronik.
Kepala DPKP Kota Sukabumi, Kardina Karsoedi menerangkan, petugas akan meneliti lebih lanjut binatang yang ditemukan warga. "Untuk memastikan, kami sudah memeriksanya menggunakan miskroskop," ujar dia.
Hasilnya, secara fisik binatang tersebut memang mirip dengan Tomcat seperti berkulit oranye dan hitam. Namun, untuk lebih meyakinkan, Dinkes akan membawa binatang itu ke laboratorium. Diakuinya, Dinkes memiliki keterbatasan peralatan untuk memeriksa lebih lanjut.
Diterangkan Kardina, penyebaran hewan Tomcat di sekitar permukiman warga di Kampung Aminta Azmali dinilainya memungkinkan. Rumah tinggal warga berada dekat dengan kawasan lembab yang tidak terawat dan banyak ditumbuhi tanaman liar.
Kardina mengatakan, temuan hewan Tomcat baru pertama kali terjadi di Kota Sukabumi. Oleh karenanya, DPKP meminta masyarakat tidak perlu resah dengan keberadaan Tomcat.
Untuk mencegah penyebaran Tomcat, ujar Kardina, DPKP akan melakukan penyemprotan insektisida. Langkah ini dilakukan untuk mencegah perkembangan maupun penyebaran Tomcat di Kota Sukabumi.