Rabu 21 Mar 2012 11:40 WIB

Pakar: Tomcat Itu Sahabat Manusia, Jangan Diganggu!

Serangga 'Tomcat'
Foto: kaskus
Serangga 'Tomcat'

REPUBLIKA.CO.ID,  BOGOR --  Pakar serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Aunu Rauf, mengatakan, serangga "Tomcat" tidak berbahaya bagi manusia.

"Serangga "Tomcat" lebih banyak manfaatnya ketimbang 'mudharat"-nya dan merupakan sahabat manusia dalam pengendalian hama wereng coklat," kata Aunu seperti dikutip Antara.

Aunu mengatakan, tomcat tidak akan menyerang manusia selama tidak diganggu dan serangga tersebut hanya akan mengeluarkan racunnya bila merasa terancam. Lebih lanjut Aunu menjelaskan, Tomcat merupakan serangga yang berasal dari golongan kumbang dengan nama ilmiah Paederus riparius yang bermanfaat bagi petani karena merupakan musuh alami hama wereng.

Menurut Aunu, sudah menjadi hal rutin setiap setahun sekali Tomcat mendatangi pemukiman sesuai pola hidupnya yang selalu aktif bergerak pada malam hari untuk mencari mangsa ataupun mencari pasangan.

 

"Karena saat ini menjelang berakhirnya musim hujan ditambah pula musim panen, populasinya meningkat," kata Aunu. Selain itu lanjut Aunu, serangga tersebut tertarik pada cahaya di malam hari. Diperkirakan, cahaya lampu di kompleks pemukiman warga Tomcat berdatangan.

Aunu mengakui bahwa racun yang ada di tubuh serangga tersebut dapat membuat kulit memanas, melepuh dan bengkak. Serangga yang berukuran sekitar satu centimeter ini, memiliki sayap dan warna tubuh oranye kecoklatan.

"Warna oranye kecoklatan adalah warna penanda bahwa serangga ini beracun," katanya. Menurut Aunu, selama manusia tidak mengganggu keberadaan serangga tersebut, ia juga tidak akan menganggu manusia.

Sejauh ini, sambungnya, belum tercatat adanya petani yang diserang serangga tersebut dan Tomcat hanya akan mengeluarkan racunnya yang disebut Vederin bila merasa terganggu.

Untuk menghindari serangan Tomcat, lanjut Aunu, masyarakat harus menghindari kontak fisik dengan serangga tersebut. "Segeralah bilas bagian tubh yang terkena racun Tomcat dan kalau perlu ke dokter untuk meminta obat guna menangkal racunnya," kata Aunu.

Aunu meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan serangan "Tomcat" tersebut karena selama ini hama asli Indonesia tersebut juga ada di sejumlah negara, seperti Malaysia.

"Untuk menghindari Tomcat, masuk ke dalam rumah dengan menutup pintu dan jendela serta kurangi pencahayaan di rumah agar Tomcat tidak tertarik masuk, " kata Aunu menambahkan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement