Rabu 21 Mar 2012 08:00 WIB

PBNU Harap Toleransi Beragama Terwujud Saat Nyepi

Rep: Indah Wulandari/ Red: Dewi Mardiani
Said Aqil Sirajd
Said Aqil Sirajd

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap perayaan hari raya Nyepi pada Jumat (23/3) mendatang berlangsung kondusif. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siraj berharap agar umat Islam di Bali dapat diberikan kesempatan menjalankan kewajiban shalat Jumat.

"Semua pihak harus bisa menjaga agar Nyepi bisa berlangsung kondusif. Aparat keamanan kami harapkan juga bisa mewaspadai sejak dini hal-hal yang bisa menjadi ancaman," tegas Said Aqil, Rabu (21/3). Terlebih lagi, sebelumnya ada penggerebekan lima orang yang diduga gembong perampokan di Bali oleh Tim Antiteror Densus 88.

Caranya, lanjut Said Aqil, diwujudkan lewat rasa toleransi antar umat beragama di Bali. Nyepi kali ini pun menjadi kesempatan untuk pembuktian toleransi antar umat beragama. Nyepi jatuh di hari Jumat, sementara umat Islam memiliki kewajiban melaksanakan shalat Jumat. Karena itu, PBNU berharap umat Hindu, khususnya di Bali, memberi kesempatan shalat Jumat tetap terlaksana.

"Saya harap toleransi dikedepankan, bisa saling menghargai antarumat beragama," harap Kiai Said. Apalagi, lanjut Kiai Said, pelaksanaan shalat Jumat tidak memakan waktu lama, yaitu tak lebih dari dua jam.

Sebaliknya, umat Islam di Bali diharapkan menyesuaikan diri dengan tidak menggunakan pengeras suara saat pelaksanaan shalat Jumat. "Kalaupun dibutuhkan pengeras suara cukup di dalam masjid, tetapi lebih baik tidak menggunakan pengeras suara," jelas Kiai Said.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement