REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Komite Nasional Keselamatan Tansportasi (KNKT) melakukan penyelidikan kecelakaan kereta api menabrak mobil hingga menewaskan 11 orang di Kelurahan Sukanagara, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (20/3).
Ketua Sub-Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi Jalan, KNKT, Kusnaedi S. Hardjo, mengatakan bahwa peyelidikan itu hanya mengumpulkan bukti fakta dan keterangan warga di sekitar lokasi kejadian.
Data fakta di lapangan yang dikumpulkan, kata Kusnaedi, seperti keberadaan rambu-rambu lalu lintas, kondisi jalan, lampu penerangan, dan infrastruktur lainnya di sekitar lokasi perlintasan rel tanpa palang pintu tersebut.
"Fakta di lapangan akan diolah kembali, sampai saat ini kami terus mengumpulkan data, dan hasilnya tiga sampai enam bulan ke depan," katanya.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, kata Kusnaedi, keberadaan infrastruktur di lokasi pintu perlintasan rel cukup memenuhi standar.
Namun, rambu-rambu lalu lintas sebelum melintasi jalur rel, menurut Kusnaedi, tampak tidak jelas karena banyak coretan yang disebabkan oleh tangan jahil manusia yang tidak menyadari dampak dari perbuatannya itu.
"Yang paling menonjol tidak adanya petugas menjaga pintu perlintasan, makanya disarankan pemerintah dan PT KAI memikirkan itu," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
