REPUBLIKA.CO.ID, BOMBANA---Angin puting beliung yang terjadi Selasa (20/3) menghancurkan atap 20 rumah warga di derah pesisir Desa Batuawu, Kecamatan Kabaena Selatan, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.
As'ad Latief, mantan Kepala Desa Batuawu, ketika dihubungi melalui telepon di Kabaena Selatan mengatakan angin puting beliung tersebut berlangsung sekitar 10 menit, dampaknya memporakporandakan atap rumah warga.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut, tetapi kejadian singkat itu berlangsung ketika warga sedang tidur. "Angin puting beliung itu juga disertai hujan deras yang mengguyur wilayah itu hampir satu jam," katanya.
Selain menghancurkan atap rumah, lanjut As'ad, bencana itu juga mengakibatkan sejumlah perangkat eletronik milik warga rusak dan jaringan listrik putus. Kerugian materi yang dialami warga akibat bencana tersebut diperkirakan mencapai Rp 30 juta. "Kami sudah melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Bombana Abu Kahar mengatakan, pihaknya masih menunggu laporan dari tim reaksi cepat (TRC) yang ditugaskan di wilayah tersebut. "Kami sudah mendapatkan informasi tentang musibah itu, tetapi belum mendapatkan laporan pasti dari TRC, sehingga belum bisa mengambil langkah mengatasi masalah itu," katanya.
Meski demikian, kata Abu Kahar, pihaknya berjanji untuk melakukan reaksi tanggap darurat atas bencana tersebut sehingga korban angin puting beliung segera mendapatkan bantuan.