REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Bibit siklon yang menyebabkan angin bertiup kencang beberapa hari terakhir sudah mulai meluruh. "Mata bibit siklon ini saat ini sudah mendarat di benua Australia dan tak mungkin lagi berputar, apalagi membesar," kata Kepala Pusat Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr Edvin Aldrian di sela Seminar Masyarakat Hidrologi Indonesia: "Adaptasi Perubahan Iklim dan Bencana terhadap Ketahanan Pangan" Selasa (20/3).
Ia menepis adanya berita yang tersebar di berbagai pesan singkat melalui telpeon seluler tentang puncak terjadinya angin puting beliung pada Selasa (20/3) dimana kecepatan angin sudah mencapai 40 km/jam dan akan bertambah hingga 70 km/jam.
"Ini baru bibit badai, jadi belum ada namanya. Ini juga bukan siklon LUA, ini lain lagi. Bibit itu pun baru muncul dan sekarang sudah mendarat lagi dan meluruh, pengaruh ekornya cuma tinggal 3-4 hari saja, tidak ada masalah, tidak perlu khawatir," kata Edvin.
Ia juga mengingatkan, bahwa pada periode November hingga April memang saatnya bibit-bibit siklon bermunculan di selatan Indonesia atau utara Australia, namun pengaruhnya di Indonesia selalu hanya berupa angin kencang sebagai dampak ekor siklon yang lewat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
