REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan teroris dapat dibina menjadi politikus handal. Militansi mereka dalam bertindak dapat menjadi modal dasar untuk mengembangkan sayap politik agar semakin kuat.
"Mereka dapat dihandalkan menjadi mesin politik partai," jelas Anggota Penasehat Gerindra, Martin Hutabarat, di Jakarta, Selasa (20/3). Anggota Komisi III DPR ini mengatakan partainya siap menampung orang-orang yang bermasalah dengan ideologi tersebut.
"Jika tidak ada yang mau menerima mereka, Gerindra siap menerima orang-orang yang telah terganggu idealismenya dan yang ingin membangun bersama-sama bangsa ini," kata dia.
Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai mengatakan, peran partai politik sangat besar untuk membantu memberantas terorisme. Parpol efektif untuk menjalankan deradikalisasi orang-orang yang sempat terdoktrin aliran-aliran terorisme.
"Teroris juga beragendakan politik untuk berkuasa, hanya saja strateginya kekerasan. Sama seperti Parpol yang beragendakan politik, termasuk juga agenda Islam kan ada juga di situ, tapi non kekerasan," jelasnya.
Partai politik, Ansyaad menambahkan, bisa membantu karena mereka dalam menjaring pengikutnya menggunakan pendekatan ideologi. Sehingga, sulit diatasi dengan cara hukum. "Ini akan menjaring langsung ideologi. Secara hukum sulit dijangkau, tapi parpol akan sangat membantu," kata dia.