Senin 19 Mar 2012 22:14 WIB

Keren! Tujuh Pakar Perkapalan ITS Terima Pengakuan Internasional

Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya
Foto: ITS
Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember--ITS--, Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Kabar baik dari dunia akademisi Indonesia. Tujuh pakar teknik sistem perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) ITS Surabaya menerima pengakuan internasional dari IMarEST (Institute of Marine Engineering Science and Technology) Inggris.

Pengakuan internasional itu diserahkan langsung oleh CEO IMarEST Inggris, David Loosley, di Gedung NASDEC (National Ship Design and Engineering Center) ITS Surabaya, Senin (19/3).

Didampingi Branch IMarEST Singapura, David Kinrad, Loosley menyerahkan pengakuan dalam dua bentuk penghargaan yakni "Fellow Member" dan "Chartered Engineer".

Penerima "Fellow Member" dan "Chartered Engineer" adalah Ir Agoes Santoso MSc, CEng, CmarEng FIMarEST (bidang Navy Ships), Ir Alam Baheramsyah, MSc CEng, CmarEng FIMarEST (bidang keselamatan kerja), dan Ir Indrajaya Gerianto, MSc CEng, CmarEng FIMarEST (bidang perawatan mesin).

Untuk penerima "Chartered Engineer" adalah Ir Indra Ranu MSc CEng, CmarEng (bidang Marine Controls), Ir Sardono Sarwito MSc, CEng, CmarEng (bidang Marine Electricals), Ir Hari Prastowo MSc CEng, CmarEng (bidang Marine Piping System), dan Ir Semin Sanuri MSc CEng, CmarEng (bidang Marine Fuel System).

"Itu patut dibanggakan. ITS mendapat penghargaan dari Inggris dan Singapura. Artinya, pakar perkapalan ITS tidak hanya diakui di tingkat nasional, tapi IMarEST Indonesia diakui secara internasional," kata Chairman of IMarEST Indonesia Branch, East Indonesia Office, R.O. Saut Gurning.

Menurut Kepala Pusat Kerja Sama dan Promosi Iptek ITS Surabaya itu, dua jenis penghargaan itu membawa keberuntungan tersendiri bagi ITS.

"Keuntungan pertama adalah para peneliti yang sudah mengantongi gelar CEng (Chartered Engineer) akan mempunyai akses mudah bila melakukan atau bekerja sama dengan pihak asing dalam penelitian," katanya.

Selain itu, keuntungan yang juga penting adalah kemungkinan besar para lulusan teknik sistem perkapalan ITS juga disetarakan dengan lulusan perkapalan luar negeri.

"Untuk itu, ITS saat ini sudah mempersiapkan dokumen pengajuan akreditasi bagi para lulusan teknik sistem perkapalannya nanti," katanya.

Hal itu juga diakui Ir. Agoes Santoso, Chairman of IMarEST Indonesia. "Saat ini sedang dalam pengerjaan. Pengakreditasian tersebut dilakukan pada tahap institusi, yakni penyetaraan jurusan yang meliputi sistem pengajaran dan materi yang mengikuti standar internasional," katanya.

Sebelumnya (25/1), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) ITS juga mengukir prestasi internasional untuk ke sekian kalinya dengan keberhasilan tiga program studi dari politeknik itu mendapat akreditasi internasional dari asosiasi insinyur perkapalan profesional dunia, yakni Royal Institution of Naval Architects (RINA).

"Akreditasi ini sangat istimewa bagi kami, karena PPNS adalah institusi pertama di Asia Tenggara yang mendapat pengakuan dari RINA," kata Direktur PPNS, Ir Muhammad Mahfud MMT, didampingi Rektor ITS, Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono DEA.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement