REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mustafa Kamal tak merasa partainya disentil oleh komentar Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Ahad (18/3) malam. ‘’Jangan ada kesan seperti itu, untuk imbauan. Saya kira tidak pada tempatnya ditafsirkan seperti itu,’’ jelas, Senin (19/3).
Semalam, dalam sambutan pembukaan acara konsolidasi internal Partai Demokrat, SBY meminta agar partai koalisi jangan saling memperdaya. Dalam berkoalisi diimbau agar partai tetap mulus dan tidak ingar dengan kesepakatan yang ada.
Terkait sikap partai yang selalu berbeda dengan pemerintah, khususnya mengenai rencana kenaikan harga BBM, ia menilai hal itu hanya sebatas kritik. Pasalnya, kenaikan harga itu dipastikan akan semakin menyesengsarakan rakyat.
‘’Kita mengkritisi harga BBM-nya agar opsinya lebih kreatif. Sejauh untuk perlindungan masyarakat tidak boleh menaikkan,’’ papar dia. Meski, ia mengaku PKS belum menentukan sikap resmi terkait kenaikan BBM.
Saat ini, imbuhnya, masalah tersebut masih menjadi pembahasan di Senayan. Hanya saja, ia pastikan akan terus memberikan masukan terkait rencana itu. ‘’Belum ada istilah menerima dan menolak. Harapan beliau dengan kita sama, ingin yang terbaik. Makanya kita berikan masukan yang optimal,’’ jelas dia.