Senin 19 Mar 2012 10:10 WIB

Penjahat Zaman Sekarang Semakin Nekad

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi: pistol
Ilustrasi: pistol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR RI, Abu Bakar Al-Habsyi berpendapat, belakangan ini penjahat zaman sekarang semakin berani dan nekad. Sebab, mereka dengan mudahnya mendapatkan senjata api sebagai bekal untuk melakukan pencurian dengan kekerasan yang menjadi favorit para penjahat. Tindakan itu dinilai menguntungkan dan tidak memakan banyak waktu.

"Mereka semakin nekad," jelas Abu Bakar al-Habsyi, saat berbincang dengan Republika via sambungan telepon, Senin (19/3).

Menurutnya, Polri harus lebih tegas menyikapi maraknya aksi kejahatan yang belakangan ini pelakunya bersenjata api.

Pasalnya, senjata api membuat para penjahat semakin berani. Tak peduli siapa yang dihadapi, pelaku akan terus melawan dengan melepaskan tembakan kepada mereka yang mencoba menghalangi.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menilai hal ini adalah bukti, deteksi dini Polri semakin lemah. Polri dinilainya harus mampu melakukan deteksi dini agar tindakan pencegahan dan penangkapan target operasi dapat dilakukan cepat. "Pelaku dengan barang bukti senjata api dan berencana merampok akhirnya dapat dibekuk bila Polri gesit," imbuhnya.

Penggunaan senjata api untuk berbagai kejahatan memang sangat mengakhawatirkan. Memang, Mabes Polri telah melakukan penarikan senjata berdasarkan surat keputusan Kapolri Nomor: III 7/8/2005 tentang penarikan semua senjata api yang dipegang oleh warga sipil. Namun penarikan yang dilakukan oleh polri itu hanya 60 persen saja dari peredaran senjata yang ada, sisanya masih ada 40 persen yang dipegang oleh masyarakat. Masih ada sekitar 2.400 pucuk senjata berserakan bebas.

Belum lagi senjata ilegal dan rakitan yang dibuat tanpa pengawasan. Untuk menangani persoalan ini Polisi harus meningkatkan kegiatan razia dan operasi pengamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement