Senin 19 Mar 2012 09:46 WIB

SBY Ajak Kader Demokrat Lakukan Serangan Balik

Rep: Fernan Rahadi/ Red: Hazliansyah
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berbicara saat memberikan pembekalan kader di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Ahad (18/3)malam. Pertemuan ini membicarakan persoalan bangsa, termasuk rencana kenaikan BBM.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berbicara saat memberikan pembekalan kader di kediamannya, Cikeas, Jawa Barat, Ahad (18/3)malam. Pertemuan ini membicarakan persoalan bangsa, termasuk rencana kenaikan BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meminta kader-kader Partai Demokrat tampil ke permukaan untuk melakukan counter terhadap politisasi isu BBM. Ia meminta para kadernya tidak apatis dan pasif melihat fenomena ini.

SBY mengajak para kader Demokrat agar bangkit kembali untuk membela martabat partai.

"Jika partai kita diserang dan didiskreditkan membabi buta di luar kepatutannya jangan tinggal diam. Kita harus mengatakan itu keterlaluan. Enough is enough. Oleh karena itu lakukan sesuatu secara cerdas dan benar untuk membela martabat partai," ujar SBY pada konsolidasi internal Partai Demokrat di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Minggu (18/3) malam.

 

Ia kemudian mengingatkan pernyataannya di Sentul beberapa waktu lalu agar kader Partai Demokrat terus belajar dari pengalaman.

"Jangan mengulangi kesalahan yang sama. Kemudian saya harapkan partai segera melakukan konsolidasi pembinaan internal yang sungguh-sungguh," katanya.

Sebelumnya SBY mengungkapkan kebijakannya menaikkan BBM telah berkembang menjadi sangat politis. Publik, kata dia, telah menyaksikan sendiri bagaimana lawan-lawan politiknya melakukan provokasi dan agitas agar menentang dan melawan apapun yang dilakukan pemerintah.

 

"Isu ini sudah berkembang sangat politis dan sudah jauh  menyimpang dari hakikat dan masalahnya. Kemudian kita akhir-akhir ini sudah menyaksikan ada provokasi dan agitasi yang isinya 'pokoknya harus menentang dan melawan apa saja yang dilakukan oleh pemerintah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement