Senin 19 Mar 2012 07:04 WIB

Sekolah Aman Bencana Segera Diluncurkan

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hafidz Muftisany
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: antara
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BNPB bersama dengan Kementerian Pendikan dan Kebudayaan serta beberapa lembaga seperti Kementerian PU, Kementerian Agama, Bank Dunia, UNDP, ITB, Yayasan Kerlip dan lainnya menyusun Pedoman Penerapan Sekolah Aman Dari Bencana.

Pedoman ini berisi beberapa langkah praktis dalam pembangunan sekolah aman melalui konstruksi bangunan tahan gempa dan retrofitting. Sekolah aman adalah sekolah yang menerapkan standar sarana dan prasarana serta budaya yang mampu melindungi warga sekolah dan lingkungan di sekitarnya dari bahaya bencana.

Pedoman sekolah aman diperlukan dalam mendukung Gerakan Nasional Penuntasan Rehabilitasi Sekolah. Kemdikbud melansir sampai akhir tahun 2011 terdapat 150.317 ruang kelas SD dan 44.527 ruang kelas SMP yang rusak berat. Kemdikbud telah melakukan rehabilitasi 18.000 ruang kelas SD dan 3.500 ruang kelas SMP. Sisanya 132.317 ruang kelas SD dan 41.027 ruang kelas SMP yang rusak berat akan direhabilitasi pada tahun anggaran 2012.

Selain itu, Kementerian Agama telah telah merehabilitasi 425 madrasah pada tahun 2011. Direncanakan 7.081 madrasah akan direhabilitasi pada tahun 2012. Total anggaran yang dikucurkan untuk penuntasan rehabilitasi sekolah dan madrasah adalah Rp 20,2 triliun oleh Kemdikbud dan Kementerian Agama. 

Pembangunan sekolah aman sangat penting karena sekitar 75% sekolah di Indonesia berada di daerah risiko tinggi hingga sedang dari bencana. Untuk itu sekolah aman dari segi fisik maupun non fisik merupakan salah satu upaya pengurangan risiko bencana. Konstruksi dan lingkungan sekolah yang aman sangat penting untuk menyelamatkan jiwa dan mengurangi risiko terhadap bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement