REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri dinilai kurang maksimal merazia senjata api ilegal sehingga senpi dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk memuluskan aksinya. Kasus tertembaknya wartawan TVRI merupakan bukti hal tersebut.
"Parah betul ini," jelas Wakil Ketua Komisi III DPR dari PKS, Muhammad Nasir Djamil, saat dihubungi, Ahad (18/3). Polri harus lebih giat lagi merazia senjata api sehingga tidak ada lagi senpi ilegal yang menyebar di masyarakat.
Kamerawan senior TVRI Djule Elfano tewas ditembak perampok. Pria 47 tahun itu menghembuskan nafas terakhir di depan rumahnya di Villa Bintaro Indah, Jalan Kalimantan Blok. B4/2A, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu Siang. Perampok melepaskan timah panas karena terpergok saat hendak mengambil sepeda motor korban. Djule tewas dengan luka tembak di bagian dada sebelah kiri.
Kejadian berawal saat produser berita pagi TVRI itu akan mengeluarkan dua sepeda motornya. Namun saat dia akan mengambil sepeda motor yang kedua, tiba-tiba dia melihat motor yang sudah diparkir lebih dulu di luar sedang diutak-atik orang tak dikenal. Dia langsung berteriak. Ancaman pelaku pun tidak dipedulikan. Akhirnya Djule ditembak.
Data Polda Metro Jaya menunjukkan pencurian dengan kekerasan sepanjang 2011 mencapai 895 kasus. Setahun sebelumnya mencapai 931
pencurian kendaraan bermotor roda dua sebanyak 9.114 kasus sepanjang 2010. Setahun kemudian menyentuh angka 4.565 kasus. Sedangkan pencurian mobil menurun dari 1.598 kasus pada 2010 menjadi 787 kasus pada 2011.
Tahun ini pencurian dengan pemberatan ada 6.807 kasus, naik 12,54 persen dari tahun lalu sebanyak 6.048 kasus. Dan kemungkinan pencurian dengan pemberatan makin marak terjadi di 2012.