Jumat 16 Mar 2012 17:17 WIB

Megawati: Penolakan BBM Bukan Pencitraan

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Heri Ruslan
Megawati Soekarnoputri
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID,  KUPANG -- Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menegaskan, sikap partainya yang menolak rencana pencabutan subsidi dan kenaikan harga BBM bukan untuk pencitraan.

''Kami bukan hanya mengatakan itu untuk pencitraan. Kami punya argumentsi yang kami pikirkan selama tiga bulan. Yang pasti akan semakin membebani rakyat kecil,'' katanya di Kupang, NTT, Jumat (16/3).

Sebelumnya, fraksi PDI Perjuangan telah menyatakan menolak rencana pemerintah tersebut. Megawati menjelaskan, fraksi akan memberikan penjelasan lebih dalam pada rapat paripurna DPR pada 29 Maret mendatang. Termasuk hubungannya dengan proses pemberian bantuan langsung sementara masyarakat.

''Itu kewenangan fraksi. Secara prinsip, ketua umum saya memberikan istruksi, saya menyebutnya opsi ketiga, yaitu belum perlunya naik BBM. Bukan karena pencitraan,'' jelas Presiden RI kelima tersebut.

Ia pun meminta agar legislatif, dan eksekutif di daerah mendukung sikap tersebut. Termasuk anggota DPRD dan bupati-bupati yang ada di seluruh NTT.

Di NTT, katanya, dari 21 bupati yang ada, tujuh di antaranya merupakan kader PDI Perjuangan. Ia pun meminta kepada kader-kader itu agar ikut berjuang untuk membantu memperjuangkan nasib rakyat kecil.

''Kita itu selalu membela rakyat kecil. Tapi kenapa rakat tidak mau memilih kita. Itu karena pikirannya pragmatis. Lebih memilih yang memberikan uang. Dan itu kebanyakan ibu-ibu, karena emang ibu-ibu seperti itu,'' ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement