REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pengusaha kerap menaikkan harga jika ada kenaikan gaji PNS atau BBM. Ketua DPR, Marzuki Alie mengeritik perilaku para pengusaha yang demikian itu. Marzuki mengakui perilaku tersebut hanya untuk kepentingan pribadi dengan menjelek-jelekkan pemerintah. Mereka bahkan sudah menggunakan isu kenaikan BBM, padahal harga BBM pun belum naik.
“Ini kebiasaan yang tidak baik. Apa hubungannya gaji PNS dengan kenaikan harga? Jelas tak ada korelasinya. Perilaku seperti ini harus dikecam karena yang lebih dikhawatirkan masyarakat dari kenaikan BBM itu adalah dampak kenaikan harga-harga barang dan jasa oleh pengusaha yang berorietasi hanya pada keuntungan semata,” ujar Marzuki di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/3).
Dia merasa aneh jika ada pengusaha mengeluhkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebagai alasan menaikan harga barang dan jasa. ”Mereka kan industri, mereka selama ini sudah menggunakan BBM nonsubsidi, masak BBM bersubsidi yang naik, mereka teriak? Aneh kan?” tanya Marzuki.
Mereka itu, kata dia, sebenarnya sudah mendapatkan keuntungan berlipat-lipat dengan menaikkan harga sebelum kenaikan BBM terjadi. Padahal, BBM industri selama ini sudah berjalan sesuai harga pasar dan mekanisme pasar. Karena itu, lanjutnya, tidak pantas jika mereka menggunakan kenaikan harga BBM bersubsidi untuk menaikan harga.
Untuk itu, pihaknya meminta agar pihak-pihak terkait, dalam hal ini Kementerian Perdagangan maupun penegak hukum untuk menindak perilaku pengusaha yang mencari keuntungan dan mengorbankan rakyat. “Harus ada celah hukum untuk menindak mereka. Perilaku seperti ini tidak bisa dibiarkan karena mereka mengorbankan rakyat untuk mencari keuntungan semata."