REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Rencana PT Honda Prospect Motor (HPM) untuk membangun pabrik baru di Indonesia dengan total nilai investasi sebesar Rp 3,1 triliun akan membuka lapangan kerja untuk lima ribu tenaga kerja baru. "Pembangunan pabrik baru atau perluasan pabrik tersebut akan menyerap kurang lebih lima ribu tenaga kerja baru," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (15/3).
Selain itu katanya pembangunan pabrik baru Honda juga menyerap kurang lebih 30 ribu orang tenaga kerja pada industri pemasok, dan 6.200 tenaga kerja untuk jaringan baru.
Hidayat mengatakan bahwa Honda akan meningkatkan kapasitas produksi dari 60 ribu unit per tahun menjadi 180 ribu unit per tahun, dan perluasan pabrik tersebut membutuhkan waktu dua tahun untuk pembangunannya.
"Pada pabrik baru tersebut, Honda akan menjadi basis untuk produksi Honda Brio yang akan menggunakan komponen dalam negeri sebanyak 80 persen," tambah Hidayat.
Hidayat menambahkan bahwa Kementerian Perindustrian akan mengawal dan membantu proses investasi tersebut apabila terjadi hambatan-hambatan, dan dengan Indonesia menjadi basis produksi Honda maka diharapkan bisa juga memasok ke luar negeri.
Presiden dan CEO Asian Honda Motor, Hiroshi Kobayashi, mengatakan bahwa posisi Honda Indonesia sangat penting untuk bisnis Honda secara global karena Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.
Kobayashi mengatakan bahwa Honda akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pabrik utama di samping Thailand dan India, yang berarti tidak hanya memproduksi mobil untuk pasar domestik, tetapi juga untuk eskpor ke berbagai negara di kawasan Asia Oceania. "Selain itu, untuk mendukung pengembangan bisnis di Indonesia, Honda juga akan memperkenalkan berbagai model yang sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia," tambah Kobayashi.
Kobayashi menambahkan, rencana tersebut diharapkan tidak hanya memberikan pengaruh positif bagi bisnis Honda di Indonesia, tetapi juga untuk industri otomotif secara keseluruhan dan memenargetkan penjualan akan mencapai angka 210 ribu unit pada tahun 2015.