Kamis 15 Mar 2012 03:07 WIB

Organda Minta Subsidi BBM Khusus Angkutan

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dewi Mardiani
Angkutan Umum/Ilustrasi
Foto: antarafoto.com
Angkutan Umum/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Organisasi pengusaha angkutan darat (Organda) Jabar, minta subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) khusus angkutan umum. Karena, kenaikan BBM ini bisa mematikan usaha angkutan umum.

''Kalau usul kami tak diterima, dari pada rugi lebih baik kami menutup usaha kami. Silahkan pemerintah ambil alih transportasi publik,'' ujar Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (DPD) Organda Jabar, Aldo Vantinus Wiyana, usai Rapat tentang Kenaikan BBM, Rabu (14/3).

Aldo menjelaskan, harga BBM untuk masyarakat umum, boleh naik. Tapi, BBM angkutan jangan dinaikkan. Karena, kalau BBM angkutan kota naik, pengusaha akan semakin sulit menjalankan usahanya.

Sebelum BBM naik, menurut Aldo, jumlah penumpang angkutan umum terus mengalami penurunan. Karena, masyarakat banyak yang beralih ke kendaraan roda dua. Sehingga, pendapatan angkutan kota terus menurun. ''Bahkan, mulai banyak pengusaha angkutan yang gulung tikar,'' imbuh Aldo.

Kenaikan BBM ini, kata dia, bisa memicu kenaikan harga suku cadang, ban termasuk kebutuhan berbagai bahan pokok yang akan semakin memberatkan masyarakat yang berusaha di bidang transportasi.

Masyarakat transportasi yang tergabung dengan Organda Jabar, kata dia, jumlahnya sekitar 1 juta. Terdiri dari supir angkutan kota, bis, taksi sampai bis pariwisata. Kalau dengan keluarga yang mereka hidupi, jumlahnya bisa mencapai 4 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement