Rabu 14 Mar 2012 19:32 WIB

Kronologi Pemecahan Figura Foto SBY di Gedung DPR RI

Rep: Asep Wijaya/ Red: Hazliansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Enam orang mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM Se-Jawa Barat diamankan petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) DPR RI karena memecahkan figura foto SBY di Gedung DPR RI. Saat ini, mereka tengah menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.

Seorang mahsiswa STMIK Rosma Karawang, Yoza Mahendrata, menjelaskan, kejadian tersebut bermula saat sejumlah mahasiswa dari 17 universitas Se-Jawa Barat melakukan audiensi di Gedung Nusantara III DPR RI. Mahasiswa yang berjumlah 24 orang itu disambut Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung, yang memimpin audiensi tersebut.

Dalam audiensi itu, mahasiswa mengajukan Tiga Tuntutan Mahasiswa (Trituma) yang berbunyi: 1. Turunkan harga dan tolak kenaikan BBM, TDL dan Sembako, 2. Tangkap dan sita harta para koruptor untuk subsidi rakyat dan 3. Usir Nekolib dan turunkan SBY dan Boediono serta rezimnya.

Awalnya, Yoza mengatakan, pihak DPR yang diwakili Pramono Anung menyepakati dan menandatangani surat tuntutan mahasiswa itu. Namun, setelah audiensi selesai dan semua awak media telah membubarkan diri, semua mahasiswa dipanggil kembali ke ruang audiensi.

Di sana, ungkap Yoza, Pramono Anung menawarkan akan menyampaikan tuntutan tersebut dengan syarat poin nomor tiga dihapus. Tawaran itu, ujar Yoza, disertai dengan pencoretan langsung poin nomor tiga oleh Pramono Anung.

Melihat pencoretan itu, ungkap Yoza, semua mahasiswa mengaku kecewa dan memutuskan untuk keluar dari ruangan itu dan menuju lantai atas gedung DPR sambil menyayikan lagu mahasiswa. Yoza mengaku, tidak mengetahui kalau masih ada enam orang mahasiswa yang masih ada di dalam lobi.

"Tiba-tiba saya mendengar, enam orang itu diamankan karena memecahkan figura foto SBY," ujar Yoza kepada wartawan.

Salah seorang mahasiswa yang diamankan, Akhyar, mengaku tidak berniat untuk memecahkan bahkan menginjak-injak figura foto tersebut. Menurut Akhyar, enam mahasiswa itu hanya ingin menurunkan foto tersebut namun tiba-tiba figura berukuran 1,5 x 1,5 m terjatuh.

"Ditambah lagi, saat mau diambil, kaca figura foto juga terlihat pecah,"? tutur seorang mahasiswa STT Telkom itu di Mapolda Metro Jaya.

Sementara itu, enam orang yang kini diperiksa di Mapolda Metro Jaya bernama Galih, Yopta, Maulana, Novento (Universitas Pasundan), Akhyar (ST Telkom) dan Yudistira (STIE Budi Pertiwi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement