REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengaku setuju jika penyatuan zona waktu dilakukan. Tapi menjadi dua zona waktu atau satu, ini harus dibicarakan lebih lanjut.
"Bahwa Indonesia Barat, seperti Sumut dan Sumbar, kemudian satu jam dibelakang Singapura, saya rasa kurang tepat," katanya saat ditemui Senin (12/3) malam. "Istilahnya seperti kurang agresif menjaga produktivitas," tambahnya.
Namun, lanjutnya, jika dibuat dalam satu atau dua zona waktu saja, harus ada pengkajian ekstra. "Musti dikaji hati-hati," ungkapnya lagi.
Rencana penyatuan zona waktu mengemuka sejak akhir pekan lalu. Rencananya, pemerintah kemungkinan besar akan menyatukan seluruh waktu di Indonesia mengikuti waktu Wilayah Indonesia Tengah atau GMT+8.
Rencana ini mendapat dukungan dari sejumlah pihak termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia (BI). Pasalnya waktu yang sama dengan Singapura dan Malaysia dianggap akan meningkatkan efektivitas di sektor keuangan dan bisnis.