Jumat 09 Mar 2012 17:42 WIB

Jero Wacik Minta PLN Stop Gunakan BBM

Rep: A. Syalaby Ichsan / Red: Karta Raharja Ucu
Rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM Jero Wacik
Foto: antara
Rapat dengar pendapat Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, meminta kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menghentikan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pembangkit listrik-pembangkit listrik yang baru.

Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu menyatakan, harus ada alternatif untuk penggunaan energi setelah kenaikan harga BBM bersubsidi dilakukan.

"Saya sudah minta PLN tidak boleh ada lagi pembangkit listrik baru yang menggunakan BBM," ungkap Jero usai melayat begawan ekonomi orde baru, almarhum Prof. Widjojo Nitisastro di kantor Badan Perencanaan Pengembangan Nasional, Jumat (9/3).

Beberapa bahan bakar alternatif seperti gas, batu bara, air, panas bumi, geothermal, dan matahari disebut Jero bisa digunakan sebagai pengganti BBM. Menurut menteri asal Bali itu, penggunaan energi tersebut akan sangat murah jika dibandingkan dengan penggunaan BBM.

Jero menjelaskan, langkah tersebut akan berdampak besar terhadap efisiensi energi. Sehingga, subsidi untuk BBM pun akan menurun otomatis secara drastis.

"Saya sudah hitung dengan Dirut PLN berapa yang bisa kita kejar sampai 2014. Itu akan signifikan, akan sangat turun," jelasnya.

Jero berhitung untuk energi matahari, akan bisa berhemat banyak. Jika dengan BBM menggunakan biaya USD 36 sen sampai USD 40 sen per Kwh, maka dengan energi surya, hanya akan USD 3-4 sen per Kwh setelah sepuluh tahun.

Sementara dengan gas, lanjut Jero, 7 sen per Kwh, batu bara 6 sen per Kwh, geothermal 6-9 Kwh. Meski demikian, menteri asal Bali itu mengaku investasi awal akan terasa berat. Terlebih, jika menggunakan tenaga surya sebagai energi untuk pembangkit listrik. "Cuma investasi awal memang agak berat," tutup dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement