REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meski popularitas yang dimiliki Alex Noerdin terbilang rendah, Golkar tetap percaya diri mengusung gubernur Sumatra Selatan ini sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1 Partai Golongan Karya (Golkar) Ade Komaruddin mengaku popularitas Alex memang belum dapat melawan Fauzi Bowo misalnya. Tapi, lanjut dia, kalao soal elektabilitas, partainya berani untuk menyandingkan dengan nama-nama lainnya.
Kendati demikian, Ade mengatakan bahwa hal tersebut dapat menjadi peluang bagi partainya. Sebab, jelas dia, kendati memiliki popularitas tinggi, tapi juga termasuk hal-hal negative yang dinilai masyarakat terhadap Foke, Fauzi Bowo biasa disebut. “Justru ini yang jadi peluang,” kata dia.
Hal itu juga didasari dapat menjadi penyemangat mesin politik yang ada. Artinya, lanjut dia, mau tidak mau para mesin politik partai, baik Golkar, PPP, dan PDS, harus bekerja keras meningkatkan popularitas Alex untuk dapat memenangkan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, Juli mendatang.
Ade mengungkapkan, saat ini, pihaknya tengah menyusun sejumlah stretagi terkait apa yang akan dilakukan mesin politik nanti. Dalam penyusunan itu, pihaknya mengaku akan dapat selesai pada pekan depan. “Minggu depan sudah selesai itu barang. Jadi nanti semua harus bergerak, termasuk partai koalisi,” ujarnya. Selain itu, tambahnya, pihaknya juga tengah merancang struktur manajemen kampanye. Sebab, majunya Golkar dalam Pilgub, juga menyertakan PPP dan PDS sebagai koalisi.