REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik membantah jika kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi berkaitan dengan Pemilu 2014.
“Kenaikan ini dilakukan tidak untuk senang-senang apalagi untuk dana pemilu,” tegas Jero saat memberikan keterangan pers usai sidang paripurna Dewan Energi Nasional Ke-1 di Kementerian ESDM, Rabu (7/3).
Jero yang juga anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat menegaskan, kebijakan itu tidak ada hubungannya dengan pesta demokrasi yang dua tahun lagi digelar. “Saya tidak cari dana Pemilu. Ini (kenaikan harga BBM) untuk menyelamatkan negara dan APBN kita,” kilah menteri 62 tahun itu.
Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu menyebut, kebijakan itu diambil karena pemerintah terpaksa harus merespon perkembangan geopolitik global sekarang ini. Apalagi, sambung Jero, harga minyak mentah dunia kini meroket.
Menurutnya, pemerintah sudah bekerja dan mempertimbangkan setiap resiko yang muncul dari kebijakan ini. Contohnya dengan memberikan kompensasi kepada masyarakat golongan menengah ke bawah. Termasuk kebijakan untuk benar-benar memberikan subsidi BBM kepada orang yang tepat.
“Dari hasil penelitian beberapa universitas, dikatakan bahwa hanya 15 persen subsidi jatuh ke tangan yang sebetulnya tidak berhak," kata Jebolan Teknis Mesin ITB itu.
Politisi asal Bali itu melanjutkan, "Sebanyak 77 persen dinikmati orang yang tidak berhak."