REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Guna menggenjot produksi perikanan negara, pemerintah melalui kementerian kelautan dan perikanan akan melakukan optimalisasi pada sektor perikanan budidaya. Sektor dengan komponen utama bandeng, patin, udang dan rumput laut ini akan dirancang melalui pengembangan minapolitan percontohan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo, mengungkapkan daya saing sektor perikanan Indonesia masih di jauh dari target pencapaian pemerintah. Menurut Sharif, produksi ikan baik tangkapan maupun budidaya, masih perlu peningkatan lebih jauh.
"Dari sektor perikanan, Indonesia masih berada pada peringkat empat setelah. Cina, Thailand, dan India. Padahal, dua per tiga wilayah kita adalah perairan," ujar Sharif ketika membuka rapat kerja teknis kementerian kelautan dan perikanan di Hotel Golden Flower Bandung, Selasa (6/3).
Sharif menambahkan, dengan penguatan sektor perikanan budidaya berbasis industrialisasi tersebut, diharapkan mampu menjadi alternatif dalam menjawab segala persoalan produktivitas para petani dan nelayan.
"Baik persoalan ‘climate change’, hingga penyediaan lapangan kerja baru," tambah Sharif.
Dalam kesempatan tersebut, Sharif yang juga didampingi Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Yulistyo Mudho juga berkesempatan membuka pameran peluncuran model perikanan budidaya percontohan. Dalam pameran tersebut, sedikitnya sepuluh daerah di Indonesia dipamerkan dalam model pengembangan perikanan budidaya.
Seperti yang dilansir Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, pengembangan sub sektor "primadona" perikanan ini akan dirancang melalui pengembangan Minapolitan Percontohan. Nantinya, 46 lokasi yang dianggap sebagai embrio kawasan industrialisasi perikanan budidaya akan mendapatkan pembinaan khusus dalam hal penelitian dan pengembangan produksi perikanan.
Tak hanya itu, 3.600 kelompok pengusaha budidaya perikanan akan diintensifkan pembinaannnya melalui program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya. Semua sasaran tersebut, diakui pemerintah telah berdasarkan pertimbangan daerah potensial percepatan industrialisasi perikanan budidaya.
"Untuk itu, SDM, Iptek, serta pemerintah daerah harus turut berperan aktif dalam memacu produktivitas perikanan di masing-masing wilayahnya," tambah Sharif.