Ahad 04 Mar 2012 17:02 WIB

Anak Yatim Kritik Kebon Binatang

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Dewi Mardiani
Jerapah
Foto: scienceblogs.com
Jerapah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Carut marut kepengurusan Kebon Binatang Surabaya (KBS) dalam merawat hewan mendatangkan kritik dari masyarakat. Minggu (4/3), puluhan anak yatim binaan Lembaga Yatim Mandiri melakukan aksi simpatik ke KBS. Mereka memakai kostum dokter, sekitar 20 anak yatim melakukan kritik dengan memeragakan proses pemeriksaan hewan menggunakan stetoskop mainan.

"Aksi simbolis ini sebagai wujud kritik kepada pengurus KBS agar lebih baik lagi dalam mengurus satwa. Kami sangat prihatin dengan matinya hewan-hewan langka belakangan ini," ujar Iwan Setiawan, Corporate Secretary Yatim Mandiri, Ahad (4/3).

Aksi yang bertema "Yatim Perduli Satwa" itu dilakukan kepada jenis binatang gajah dan unta. Selain melakukan "pemeriksaan", mereka juga memberikan makanan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Aksi itu pun sempat menjadi tontonan tersendiri bagi pengunjung lain yang datang.

Iwan membeberkan, terhitung hingga September 2011, ada sekitar 247 ekor yang mati. "Belum lagi ditambah dengan matinya celeng boteng dan jerapah belum lama ini," keluhnya. Pada 1 Maret 2012, satu-satunya jerapah koleksi KBS mati. Hasil otopsi menemukan sekitar 20 kilogram bahan plastik di perut hewan itu.

Sebelumnya, pada 24 Januari 2012, seekor celeng gonteng juga ditemukan mati disebabkan adanya racun sianida yang ditemukan di dalam lambungnya. Masyarakat berharap agar kejadian seperti ini tidak dapat terulang lagi. Karena KBS masih menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement