Ahad 04 Mar 2012 12:57 WIB

MPR Pun Dukung GMJ

Delegasi GMJ saat diterima oleh pimpinan MPR-RI di Senayan, Jakarta.
Foto: Dok MER-C
Delegasi GMJ saat diterima oleh pimpinan MPR-RI di Senayan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dua orang Wakil Ketua MPR-RI, masing-masing Hajriyanto Y Thohari dan Lukman Hakim Saifuddin, menerima kunjungan delegasi dari peserta kampanye Global March to Jerusalem (GMJ), Kamis lalu (1/3) lalu.

Perwakilan GMJ yang hadir antar lain Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C), Voice of Palestine (VoP), Megawati Institute, dan Aqsa Working Grup (AWG).

Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Pimpinan MPR-RI, Gedung Nusantara III lantai 9. Delegasi terdiri dari sepuluh orang dipimpin Muhammad Ma'ruf, dari VoP. Tiga orang di antaranya adalah para tokoh dari Palestina, yaitu Dr Taher Lulu (Dosen, Spesialis Anak), Dr Sami Haja (Ketua Majelis Fatwa Gaza) dan Dr Amir Salah (Dosen Ahli Psikologi Politik).

Pada kesempatan itu, Muhammad Ma'ruf menyampaikan rencana pelaksanaan GMJ yang akan dilaksanakan pada 30 Maret 2012 di Yordania. GMJ merupakan aksi rakyat sipil dunia yang akan mengkampanyekan pembebasan Yerusalem dari penindasan Israel. Rencananya, GMJ akan diikuti satu juta orang dari lima benua dan 66 negara, dari berbagai latar belakang, baik agama, bangsa dan bahasa.

Sementara itu, Dr Taher Lulu, mewakili masyarakat Palestina menyampaikan rasa terima kasihnya kepada rakyat dan pemerintah Indonesia yang tak henti membantu Palestina. Dukungan itu bukan saja membantu bangsa Palestina, tapi juga menambah semangat untuk terus berjuang dan memberikan perlawanan pada Israel.

Menanggapi berbagai pandangan tamunya, Hajriyanto menyatakan bantuan Indonesia ke Palestina merupakan amanat konstitusi. Karena itu bantuan Indonesia ke Palestina merupakan sesuatu yang wajar dan perlu ditingkatkan. "Apalagi Indonesia mengakui dan mendukung adanya kemerdekaan bagi bangsa-bangsa di dunia," kata dia.

Pendapat serupa disampaikan Lukman Hakim Saifuddin. Menurutnya, MPR sangat mendukung upaya pembebasan Palestina dari zionis Israel. Dan perjuangan tersebut harus terus dilakukan, sekalipun yang bakal menikmati hasilnya adalah generasi yang akan datang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement