Sabtu 03 Mar 2012 15:47 WIB

'Delay Penerbangan Sungguh Merugikan Penumpang'

Rep: Nora Azizah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Keterlambatan pesawat memang tidak bisa dibenarkan karena sangat merugikan penumpang. "Tidak wajar, kan kita sudah bayar sesuai harga, berikan layanan yang sepantasnya," ujar Novi (22 tahun) yang ditemui republika di Bandara Internasional Soekarno Hatta, sabtu (3/3).

Menurut dia, kerugian tak hanya dari segi materi tapi juga waktu. Misalnya saja, kalau orang yang ingin berlibur tetapi pesawatnya ditunda, otomatis jam berlibur menjadi berkurang. Belum lagi bila ia sudah memesan penginapan, maka rugi ongkos sewa.

Perempuan pengguna maskapai Garuda Indonesia Airlines ini mengatakan, dia memang belum pernah mengalami delay yang parah. Tetapi tentu saja dia tidak mau mengalami keterlambatan pesawat yang tertunda hingga berjam-jam.

Selama ini dia hanya pernah mengalami keterlambatan sekitar satu sampai dua jam saja. Namun hal itu sudah membuatnya kesal karena harus menunggu lama. "Kalau bisa jangan terlalu lama," ungkapnya.

Novi mengungkapkan, meskipun pesawat sering mengalami penundaan, namun dia dan keluarga tetap menggunakan pesawat. Menuru dia, tidak ada lagi transportasi yang bisa digunakan selain pesawat bila menempuh jarak yang jauh.

Pantauan republika di Bandara Soekarno Hatta, sabtu (3/3) di Terminal F keberangkatan maskapai Garuda Indonesia Airlines, dari pagi hingga siang, tidak terjadi keterlambatan penerbangan, baik domestik maupun luar negeri. Sejauh ini dari hasil pantauan, waktu check in dan keberangkatan sesuai dengan jam keberangkatan yang tertera di monitor penjadwalan pesawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement