REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, mengatakan, wisata kuliner sudah saatnya digarap serius sebagai salah satu daya tarik pariwisata Indonesia. "Wisata kuliner ini lahan yang sangat menarik untuk diangkat dan digarap serius," kata Mari Elka Pangestu.
Menurut dia, wisata kuliner tidak hanya potensial bagi segmen wisatawan mancanegara (wisman) tetapi juga bagi wisatawan nusantara (wisnus). Ia berpendapat, bahkan bagi wisnus yang tinggal di sebuah kota belum tentu mereka tahu semua tempat kuliner di kotanya. "Jadi kita perlu membangun sebuah tujuan wisata kuliner seperti dimana bisa makan bakso yang enak, makan soto yang enak dan lain-lain," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, menggarap wisata kuliner juga berarti mendukung pelaku usaha yang bergerak di bidang kuliner sebagai salah?satu pilar ekonomi kreatif baru. "Ini juga akan membantu UKM yang bergerak di bidang kuliner di samping juga sebagai upaya untuk mengoptimalkan potensi wisnus," katanya.
Potensi wisnus dinilai sangat potensial bahkan dari sisi kontribusi ekonomi lebih besar dibandingkan wisman. Tahun lalu, ada sekitar 227 juta perjalanan/mobilisasi wisnus
sepanjang tahun dan jumlah pengeluaran mereka mencapai Rp 171,5 triliun.
Sedangkan jumlah wisman sebanyak 7,649 juta memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara sebesar 8,5 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 76,5 triliun. "Kami ingin mengangkat wisnus terutama yang segmen menengah ke bawah," katanya.
Menurut dia, tidak perlu investasi besar untuk menggarap segmen tersebut karena hanya perlu pengembangan ruang publik baru untuk berekreasi bagi mereka. "Sudah ada taman budaya, taman untuk rakyat, kebun binatang, kita hanya perlu melengkapinya dengan fasilitas tambahan seperti tempat latihan menari atau musik," katanya.