REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dinilai akan mempengaruhi tarif angkutan umum. Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, tengah berupaya agar kenaikan harga BBM itu tidak berbanding lurus dengan naiknya tarif angkutan umum.
Mangindaan mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini masih menggodok, sehingga belum ada keputusan terkait hal tersebut. "Kita berusaha memberikan kompensasi tarif jangan terlalu mahal. Mudah-mudahan tidak naik," kata Mangindaan di Istana Negara, Jumat (3/2).
Menurut Mangindaan, pemerintah akan menyerahkan soal keputusan naik-tidaknya tarif angkot ke Organisasi Angkutan Darat (Organda). "Biar sama-sama match. Kita bikin rencana supaya jangan sampai nanti tidak terjangkau masyarakat," ujar Mangindaan.
Meskipun tidak menjamin bahwa tarif angkot tidak akan naik, Mangindaan mengatakan pihaknya akan berusaha sebisa mungkin supaya tidak ada kenaikan. "Kita berusaha pakai kompensasi. Public Service Obligation (PSO) ada. Insentif lainnya juga kita siapkan," katanya menandaskan.