REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali pada 2012 kembali membangun 1.550 unit rumah untuk masyarakat miskin. Pembangunan itu, kata Kepala Biro Humas dan Protokol  Pemprov Bali, I Ketut Teneng, dimaksudkan sebagai upaya membantu masyarakat kurang mampu keluar dari kemiskinan. "Program bedah rumah itu, sepenuhnya dibiayai dana APBD Bali," kata Teneng, di Denpasar, Kamis (1/3).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, pembangunan rumah itu tersebar di delapan kabupaten dan satu kota dengan sistem swakelola, yakni melibatkan masyarakat yang akan memanfaatkan rumah tersebut. Sebelumnya pembangunan rumah itu diserahkan ke pemenang tender. "Kalau dulu masyarakat menerima rumah sudah jadi, tapi sekrang mereka terlibat dalam proses pembangunannya dari awal," katanya.

Pembangunan ribuan unit rumah itu ada di Kabupaten Karangasem (141 unit), Klungkung (163 unit), Gianyar (152 unit), dan Bangli (94 unit). Selain itu juga di Kabupaten Buleleng (584 unit), Tabanan (126 unit), Jembrana (191 unit), Badung (79 unit), dan Kota Denpasar (20 unit).

Sebelumnya, Teneng menyebutkan bahwa pembangunan rumah itu tidak bisa diselesaikan sendiri oleh pemerintah. Karena itu, katanya, perlu ada partisipasi dari warga masyarakat sendiri. "Mereka yang mampu bisa ikut menyumbang dan bisa pula memilih dan menentukan sendiri warga masyarakat yang akan dibantu untuk dibuatkan rumah," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika