Rabu 29 Feb 2012 23:14 WIB

Populasi Penyu di Perairan Aceh Terancam Punah

Seekor anak penyu baru keluar dari telurnya yang menetas (Ilustrasi)
Seekor anak penyu baru keluar dari telurnya yang menetas (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,,ACEH BESAR--Populasi penyu di perairan Aceh terancam punah akibat masih maraknya perburuan oleh masyarakat dan gagalnya pementasan telur.

"Sebelum bencana tsunami ada beberapa kawasan pesisir di pantai barat selatan Aceh menjadi tempat penyu bertelur, kini sudah langka dan masyarakat yang tidak memahami pentingnya menjaga kelestarian hewan itu juga masih terus memburunya," kata Koordinator Sahabat laut Ratno Sugito di Lampuuk, Aceh Besar, Rabu.

Didampingi Koordinator tim pemantauan penyu jaringan Koalisi Untuk Advokasi Laut Aceh (KUALA) Rahmad, ia mengatakan masih maraknya perburuan dan pencurian telur hewan yang mulai langka itu menyebabkan populasinya terus mengalami penurunan bahkan nyaris punah.

"Setiap tahun populasi berbagai jenis penyu terus menurun antara 20 hingga 30 persen sehingga perlu perhatian dari seluruh elemen baik masyarakat maupun pemerintah agar kelestraikan hewan itu tetap terjaga," kata Ratno.

Ia menyebutkan terdapat tujuh jenis penyu di wilayah perairan Indonesia yakni penyu Belimbing (Dermochelys Coriacea), penyu Hijau (Chelonia Mydas), penyu Pipih (Natator Depressus), penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata), penyu Tempayan (Caretta Caretta) dan penyu Lekang/Sisik Semu (Lepidochelys Olivacea). "Hanya Penyu Kempi (Lepidochelys Kempii) yang tidak pernah ditemukan di Indonesia," katanya lagi.

Koordinator tim pemantauan penyu jaringan KUALA Rahmad mengatakan hampir seluruh wilayah barat selatan Aceh terdapat tempat untuk penyu bertelur namun pascabencana tsunami 26 Desember 2004 hewan yang dilindungi tersebut mulai langka.

Hanya beberapa lokasi yang masih menjadi tempat bertelur penyu diantaranya pasie Weung Lhok Pulo Aceh, pasie Lange Lhok Lampuuk dan pesisir pantai Lhok Lhoknga.

Berdasarkan pantauan jaringan KUALA, di Pasie Lange terdapat tiga jenis penyu yang sering bertelur yakni penyu Belimbing, penyu Hijau dan penyu Sisik.

"Sekitar 20 tahun lalu penyu-penyu itu bertelur hingga 10 indukan, kini hanya tinggal dua hingga tiga indukan, kami khawatirkan lima hingga 10 tahun mendatang kawasan ini tidak akan disinggahi penyu lagi," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement